Minggu, 25 Desember 2011


Kamus Istilah Komputer dan Informatika

- Penulis: Andino Maseleno
- Bahasa: Indonesia
- Jumlah Halaman: 144
- Format file: PDF
- Publisher: IlmuKomputer.Com
- Tahun terbit: Desember 2003
- Download makalah lengkap (PDF): andino-kamusti.zip

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika) saat ini sangat pesat sekali. Perkembangan teknologi tersebut telah menciptakan suatu revolusi yang disebut dengan revolusi informasi, dunia sekarang terikat menjadi satu oleh sistem elektronik yang menyalurkan berita dan data dengan kecepatan cahaya ke seluruh tempat di dunia ini. Revolusi informasi yang merupakan gabungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah sumber kekayaan tidak lagi berupa materi-seperti pada revolusi industri- tetapi berupa informasi, pengetahuan yang diterapkan pada pekerjaan untuk menciptakan suatu nilai. Siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia.
Informatika sebagai suatu ilmu dan komputer sebagai suatu alat telah memunculkan banyak istilah-istilah baru yang kian hari kian bertambah. Kamus Istilah komputer dan Informatika ini diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap istilah-istilah yang ada tersebut. Karena bersifat elektronik maka kamus ini tidak seperti kamus-kamus komputer yang diterbitkan dalam bentuk non elektronik, kamus ini selalu mendapatkan tambahan istilah baru setiap tiga pekan.
Kamus ini bebas untuk didistribusikan, diperbanyak, dikutip baik sebagian atau seluruhnya ataupun disebarkan dalam bentuk elektronik maupun non elektronik dengan tetap menyebutkan nama penyusunnya.
Agus Martoyo: Guru SMKN 1 Tegal Pembuat Robot Pembatik
Agus Martoyo, guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tegal, Jawa Tengah, berhasil menciptakan robot pembatik yang mampu mempercepat proses pembuatan pola batik tulis dengan hasil produksi lebih tinggi dibanding proses manual.

“Robot mesin ini akan membantu mempercepat proses pembatikan tulis,” kata Agus, guru mata pelajaran Elektronika dan Mesin SMKN 1 Kota Tegal.

“Robot itu kami namakan Robotika Machine 7NG-1110. Ini kami buat untuk mempercepat proses membuat pola secara langsung di atas kain tanpa menggunakan alat gambar manual,” jelasnya lebih lanjut di pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 2011 di Alun-alun Kota Tegal.

Guru kelas sekaligus pencipta mesin robot batik tersebut mengatakan bahwa ide awal menciptakan robot batik berawal dari keluhan sejumlah pengusaha batik tulis yang kesulitan membuat pola sehingga muncullah ide menciptakan mesin yang dapat membubuhkan cairan malam ke kain dengan corak tertentu.

“Saya kerap mendengar keluhan sejumlah pengusaha batik tulis yang kesulitan membuat pola, terutama saat permintaan pasar tinggi, waktu terbatas, dan tenaga pembatik kurang,” katanya.

Menurut dia, untuk membantu memecahkan keluhan para pengusaha batik tersebut, pada Juni 2011 ia mulai merancang dan merakit sejumlah komponen elektronika hingga menjadi sebuah mesin batik, bahkan proses pembuatan robot hanya memakan waktu sekitar satu bulan.

“Robot tersebut mampu membuat pola dalam waktu tiga jam atau lebih cepat dari cara manual yang dapat memakan waktu hingga tiga minggu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, alat tersebut terdiri atas mesin komputer dilengkapi dengan basis vektor dan basis komputer “idea manufacturer” serta sebuah mesin yang berfungsi untuk mengaplikasikan pola batik seperti yang tertera di layar komputer ke lembaran kain, setelah pola terbentuk dibutuhkan software corel draw untuk mempermudah file yang akan dimasukan ke mesin tulis.

“Mesin itu juga dilengkapi dengan tempat untuk menampung cairan malam dengan berat anatara 10-15 gram, sehingga saat mesin dioperasikan maka cairan malam tersebut secara otomatis akan membentuk pola batik dalam kain yang terbentang dengan lebar maksimal 120×150 sentimeter,” katanya.

Alat berdaya listrik 300 watt dan sistem operasinya dikendalikan melalui komputer tersebut, kata dia, cara kerjanya mirip mesin bordir dan telah diujicobakan oleh sejumlah pengusaha batik di Kota Tegal dan sekitarnya, bahkan rencananya akan dijual seharga Rp40 juta per unit.

Robot batik itu telah diuji coba oleh sejumlah pembatik ternama seperti Iwan Tirta dan Era Sukamto Fashion. Agus baru membuat alat ini satu unit.

“Sementara ini hanya satu unit robot batik yang saya ciptakan dan digunakan untuk pelatihan para siswa. Bahkan akan dikembangkan lagi agar lebih canggih dan dapat menjawab kebutuhan dunia usaha oleh para siswa saya,” katanya.

Menurut dia, secara keseluruhan robot tersebut telah berfungsi sesuai harapan namun masih ada sejumlah kekurangannya antara lain pada tahap penerapan perangkat lunak, sehingga diharapkan para siswa dapat mengembangkan robot tersebut agar lebih canggih.

Wali Kota Tegal Ikmal Jaya yang hadir melihat tak henti-hentinya memuji. Menurutnya, alat seperti robot batik itulah yang nantinya berpotensi memajukan batik tulis. “Ini inovasi cerdas,” ungkapnya. (indonesiaproud.wordpress.com/ humasristek)